Semua manusia yang masih hidup didunia ini pasti membutuhkan makanan
untuk dapat mempertahankan hidupnya. Peran petani sangatlah penting
untuk menunjang kebutuhan manusia tersebut, tanpa ada petani maka
makanan akan langka. Hal ini disebabkan dengan adanya petani maka
tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok seperti
padi, jagung dapat dibudidayakan dan ditingkatkan hasilnya. Namun
apabila tanaman pokok tersebut tidak dirawat dan dibudidayakan maka akan
berkurang hasilnya. Memang tanpa dirawatpun tanaman masih dapat tumbuh
dan berproduksi, namun hasilnya akan berbeda ketika dirawat, karena
tingginya persaingan dengan gulma, sehingga hasilnya sedikit.
Peran
petani dalam menunjang peningkatan hasil produksi tanaman pokok tidak
terlepas dari beberapa dukungan, yang meliputi keahlian, pengalaman,
kualitas benih, kesuburan tanah, dan yang paling penting adalah peran
pupuk. Pupuk merupakan salah satu komponen yang sangat dibutuhkan
tanaman. Seperti halnya manusia membutuhkan makanan untuk dapat
beraktifitas dan bekerja, tanaman membutuhkan pupuk untuk melengkapi
kebutuhan dalam proses fotosintesis. Selain itu pupuk dapat memberikan
nutrisi bagi tanaman dimana nutrisi tersebut belum ada ditanah tempat
tanaman itu tumbuh.
Pupuk yang sudah ada dan dikenal banyak orang
yaitu pupuk kimia, pupuk organik dan pupuk hayati. Dari jenis pupuk
tersebut terdapat kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Pupuk kimia
mempunyai kelebihan cepat diserap oleh tanaman, cepat terurai, mudah
larut, dan efisien dalam pemberiannya/pengaplikasiannya, sedangkan
kelemahannya dapat membuat kondisi tanah menjadi kering, dapat
mengurangi organisme dalam tanah yang bermanfaat, harganya mahal. Untuk
pupuk organic mempunyai kelebihan mampu meningkatkan kesuburan tanah,
meningkatkan organisme tanah, menggemburkan tanah dan dapat dibuat
sendiri sehingga lebih ekonomis. Sedangkan kelemahannya yaitu
membutuhkan waktu agak lama dalam pembuatan dan pembentukan pupuk ini,
sehingga kurang efisien waktu, kemudian aplikasinya tidak bisa langsung
dimanfaatkan oleh tanaman, masih membutuhkan waktu untuk dapat dipakai
oleh tanaman. Sedangkan pupuk hayati mempunyai kelebihan mampu
meningkatkan organisme menguntungkan dalam tanah dan mengurangi
organisme pathogen dalam tanah, kelemahannya yaitu harganya agak mahal.
Seperti
namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga
sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi
pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya
memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki
kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain
Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, KCl
atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan
mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam,
tergantung produsen dan komoditasnya.
Sedangkan pupuk organik
seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami.
Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk
kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan
bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat
dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk
yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang
kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang
diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung
ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak
tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi
tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Pupuk organik memiliki kandungan hara
yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat
senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam
humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan
hara tersebut rendah. Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada pupuk
organik yang memiliki kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk kimia.
Nama
keren pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya
pupuk bio. Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang
hidup. Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak
mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, dan K. Kandungan
pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi
tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba
yang menambat N dari udara, mikroba yang malarutkan hara (terutama P dan
K), mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.
Pada
akhir-akhir ini kelangkaan pupuk kimia mulai terasa, terbukti banyak
petani yang rela membayar berapun untuk mendapatkan pupuk kimia. Mengapa
harus terfokus pada pupuk kimia, padahal masih banyak pupuk lain selain
pupuk kimia yang dapat dimanfaatkan. Petani biasanya mempunyai binatang
ternak, dimana kotorannya masih kurang optimal dalam pemanfaatannya.
Biasanya kotoran ternak hanya dibiarkan saja tanpa diolah menjadi pupuk.
Memang dari dulu pupuk kimia terbukti mampu meningkatkan
produksi pertanian bagi para petani, sehingga petani enggan untuk pindah
ke pupuk organik. Pupuk kimia mampu memberikan hasil yang cepat
kelihatan, seperti daunnya menjadi hijau segar, pertumbuhannya bagus,
cepat besar. Namun dalam waktu lama pupuk kimia dapat membuat tanah
menjadi keras, tandus dan persentase keberadaan organisme menguntungkan
dalam tanah akan berkurang. Hal ini sudah mulai terlihat saat ini, yaitu
kondisi tanah yang membengkak ketika suhu panas dan tidak kena air
dalam jumlah banyak.
Sebenarnya tanpa pupuk kimia, tanaman masih
tetap bisa tumbuh bagus dengan bantuan pupuk organik, seperti pupuk
kandang, kompos, dll. Pupuk organik mampu memberikan penyelesaian
terhadap kondisi tanah yang disebabkan pupuk kimia. Pemberian pupuk
organic dapat menggemburkan tanah, sehingga akar tanaman dapat lebih
mudah menancapkan akarnya untuk mencari makanan dan nutrisi bagi
keperluan hidupnya. Pupuk organic juga mampu mengundang dan meningkatkan
keberadaan organisme dalam tanah yang mampu membantu menyediakan
keperluan hara dan nutrisi bagi tanaman.
Untuk mengajak petani
beralih kepertanian organik tampaknya agak sulit. Namun semua itu bisa
dilakukan, walaupun dalam waktu yang lama. Perlu sedikit demi sedikit
memberikan pengarahan dan pendampingan dalam bertani. Mungkin disinilah
peran mahasiswa pertanian, yaitu memberikan pengarahan dan himbauan
serta bantuan kepada petani sehingga mampu meningkatkan hasil produksi
pertaniannya. Untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia yang berlebihan,
bisa dilakukan dengan menggabungkan pupuk kimia dengan pupuk organik.
Kalau pupuk kimia langsung dihentikan, maka produksi akan langsung turun
drastis, hal ini karena yang semula tanaman dengan mudah memperoleh
hara secara langsung dari pupuk kimia, menjadi kesulitan memperoleh
hara. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa dilakukan dengan cara
mengurangi dosis pupuk kimia sedikit demi sedikit. Semakin lama pupuk
kimia semakin dikurangi dan pupuk organik semakin ditambah, sampai pupuk
kimia tidak diberikan lagi namun produksi tetap banyak dan bagus.
Keuntungan
menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia yaitu, dengan pupuk
organik kondisi tanah menjadi lebih gembur, bisa dibuat sendiri dan
dapat meningkatkan organisme dalam tanah. Orang sering lupa bahwa selain
kandungan hara, pupuk organik juga mengandung senyawa-senyawa organik
lain. Meskipun kandungan haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa
organik di dalam kompos ini memiliki peranan yang lebih penting dari
pada peranan hara saja. Misalnya, asam humik dan asam fulvat. Kedua asam
ini memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan
tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai KTK (kapasitas tukar
kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara.
Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah
menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air
dan tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada
tanah yang diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak
diberi kompos. Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan
unsur hara oleh tanaman. Singkat cerita, kompos dapat memperbaiki sifat
kimia, sifat fisik, dan sifat biologi tanah.
Pupuk hayati, pupuk
organik, dan pupuk kimia adalah jenis pupuk yang tegas perbedaanya.
Namun saat ini ada kecenderungan untuk mengkombinasikan jenis-jenis
pupuk tersebut. Misalnya ada produk pupuk yang menyebut dirinya pupuk
NPK organik. Pupuk ini merupakan pupuk kimia yang dikombinasikan dengan
pupuk organik. Ada juga yang menyebut sebagai pupuk bioorganik.
Maksudnya adalah kombinasi antara pupuk organik dengan pupuk bio
(hayati). Namun masih sedikit atau bahkan tidak ada yang
mengkombinasikan pupuk NPK dengan pupuk hayati. Karena umumnya mikroba
tidak tahan jika disatukan dengan pupuk kimia dalam konsentrasi tinggi.
Begitu banyak sekali produk-produk pupuk dipasaran. Terserah Anda akan
memilih yang mana. Saya sarankan Anda memilih pupuk hayati atau pupuk
organik jika memungkinkan. Karena kedua pupuk ini sejauh ini lebih ramah
lingkungan dan mempunyai keuntungan yang lebih banyak dibandingkan
dengan pupuk kimia, serta berorientasi pada kondisi lahan kedepannya.